• Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • May
    26
    2015

    Facts Behind The Death of UI`s Student

    TEMPO.CO , Depok: Hingga dua bulan lebih kematian Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Indonesia yang ditemukan mengambang di kampus, belum juga terungkap penyebabnya.  Semula polisi menyimpulkan bahwa Akseyna  bunuh diri, tapi belakangan terungkap banyak kejanggalan:

    1. Otopsi Tak Seizin Keluarga

    Kolonel Sus Mardoto, ayah Akseyna, mengatakanb, otopsi selama ini tak seizin keluarganya. Sus mendengar informasi anaknya meninggal empat hari setelah penemuan mayat tersebut. Ia dan keluarganya tinggal di Yogyakarta. “Sehingga tak ada permintaan izin otopsi kepada kami,” ucapnya, 25 Mei 2015.

    2. Keluarga Belum Terima Hasil Otopsi

    Hingga kini keluarga Akseyna belum menerima hasil otopsi oleh dokter Rumah Sakit Polri Kramat Jati. “Apa perlu membuat surat tertulis untuk mendapat hasil visum itu?” kata Sus Mardoto. Pada 17 April, atau hampir sebulan setelah penemuan mayat anaknya, Sus mendatangi Kepolisian Resor Depok untuk menanyakan hasil otopsi. Waktu itu, kata dia, polisi mengatakan hasil otopsi belum bisa diberikan ke keluarga karena baru hasil sementara.

    3. Pesan Akseyna yang Janggal

    Surat perpisahan yang diduga ditulis Akseyna dan ditemukan di kamar kosnya. Namun Deborah Dewi, grafolog dari American Hand Writing, menduga surat itu sudah dimodifikasi oleh seseorang. Tanda tangan di surat dengan di 300 dokumen Akseyna yang diperiksanya terdapat perbedaan. Deborah sudah memaparkan temuannya di depan penyidik Depok.Kecurigaan surat tersebut dibuat orang lain dikuatkan pengakuan ibunya. Menurut Sus, yang menulis kronologi kematian anaknya di blog www.mardoto.com kemarin, surat tersebut dia terima dari teman Akseyna ketika dirinya belum memastikan bahwa jenazah tersebut adalah anaknya. Dua hari sebelumnya, soal surat itu tak pernah muncul kendati istrinya sempat menelepon nomor Akseyna, yang dijawab oleh kawannya ketika sedang berada di kamar kos anaknya itu.

    Dengan segala kejanggalan itu, Sus menduga anaknya dibunuh. Ia berharap polisi menemukan titik terang penyebab kematian anaknya dengan membuat penyelidikan berdasarkan fakta-fakta dan temuan di lapangan.Kecurigaan surat tersebut dibuat orang lain dikuatkan pengakuan ibunya. Menurut Sus, yang menulis kronologi kematian anaknya di blog www.mardoto.com kemarin, surat tersebut dia terima dari teman Akseyna ketika dirinya belum memastikan bahwa jenazah tersebut adalah anaknya. Dua hari sebelumnya, soal surat itu tak pernah muncul kendati istrinya sempat menelepon nomor Akseyna, yang dijawab oleh kawannya ketika sedang berada di kamar kos anaknya itu.

    Dengan segala kejanggalan itu, Sus menduga anaknya dibunuh. Ia berharap polisi menemukan titik terang penyebab kematian anaknya dengan membuat penyelidikan berdasarkan fakta-fakta dan temuan di lapangan.

     

    Sumber: http://metro.tempo.co/read/news/2015/05/26/214669441/3-Fakta-Aneh-Kematian-Akseyna-dan-Sederet-Korban-Danau-UI

    Written by henri.widiyanto in: Uncategorized |

    No Comments »

    RSS feed for comments on this post.

    Leave a comment

    Powered by WordPress. Theme: TheBuckmaker

  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO